DETERMINAN METODE CHIO
Determinan merupakan suatu fungsi dari himpunan semua matriks persegi ke himpunan semua bilangan real. Determinan matriks biasanya dinyatakan oleh atau . Terdapat beberapa metode yang digunakan untuk menentukan determinan matriks yaitu metode Sarrus, Ekspansi Kofaktor, dan Kondensasi (Penyusutan) CHIO. Kondensasi CHIO merupakan salah satu metode yang dapat digunakan dalam menentukan determinan matriks yang memiliki ordo dengan .
Kondensasi CHIO menyusutkan determinan matriks ordo menjadi ordo dan dikalikan dengan elemen . Proses kondensasi ini berakhir pada determinan matriks ordo . Tanpa mengurangi perumuman, dalam tulisan ini menggunakan matriks persegi dengan syarat elemen . Apabila nilai elemen maka dilakukan proses operasi baris/kolom yaitu menukarkan baris/kolom pada determinan matriks untuk memperoleh .
Perhatikan untuk matrik dengan ordo . Persamaan yang digunakan untuk metode CHIO ini sebagai berikut.
Selanjutnya untuk matrik dengan ordo . Persamaan yang digunakan untuk metode CHIO ini sebagai berikut.
Apabila ukuran matriksnya diperluas atau diperumum menjadi , maka diperoleh persamaan untuk metode CHIO adalah sebagai berikut.
Contoh 1.
Hitung determinan matriks .
Dengan menggunakan metode CHIO, maka didapat
Contoh 2.
Hitung determinan matriks .
Dengan menggunakan metode CHIO, maka didapat
Misal , diperoleh
Jadi,
SIFAT DETERMINAN
Teorema 4. Jika A adalah sembarang matiks kuadrat, maka det (A) =det (At).
Pada bagian ini kita akan mengembangkan beberapa sifat-sifat dasar fungsi determinan. Apa yang kita lakukan disini akan memberi kita suatu wawasan yang lebih luas mengenai hubungan antara suatu suatu matriks bujur sangkar dan determinannya. Salah satu konsekuensi segera dari materi ini adalah suatu uji determinan untuk ada atau tidaknya invers suatu matriks.
1. SIFAT-SIFAT DASAR DETERMINAN
Anggap A dan B adalah matriks n x n dan k adalah sebarang scalar. Kita mulai dangan mengkaji hubungan yang mungkin antara det(A), det(B),
det(kA), det(A + B), dan det(AB)
karena semua factor umum dari setiap baris suatu matriks bisa dipindah melalui tanda setiap det, dan karena setiap n baris dalam KA mempunyai suatu factor umum k, maka kita peroleh
misalnya,
Sayangnya, secara umum tidak ada hubungan sedrhana antar determinan – determinan det(A), det(B), dan det (A+B). secara khusus,kami menekankan bahwa det(A+B) biasanya tidak sama dengan det(A) + det(B). contoh berikut ini mengilustrasikan fakta tersebut,
Contoh 1 Tinjau
Jawab :
|
det(B) = (3)(3) - (1)(1) = 9 – 1 = 8
det(A+B) = (4)(8) - (3)(3) = 32 – 9 = 23
jadi det(A+B) ≠ det(A) + det(B).
SIFAT-SIFAT FUNGSI DETEREMINAN
Teorema 4. Jika A adalah sembarang matiks kuadrat, maka det (A) =det (At). |
Pernyataan. Karena hasil ini, maka hampir tiap-tiap teorema mengenai determinan yang mengandung perkataan baris dalam pernyataannya akan benar juga bila perkataan “kolom” disubstitusikan untuk “baris”. Untuk membuktikan pernyataan kolom, kita hanya perlu mentranspos (memindahkan) matriks yang di tinjau untuk mengubah pernyataan kolom tersebut pada pernyataan baris, dan kemudian menerapkan hasil yang bersesuaian yang sudah kita ketahui untuk baris.
Contoh
Hitunglah determinan dari
Determinan ini dapat di hitung seperti sebelumunya dengan menggunakan operasi baris elementer untuk mereduksi A pada bentuk eelon baris. Sebaliknya, kita dapat menaruh A pada bentuk segitiga bawah dalam satu langkah dengan menambahkan -3 kali kolom pertama pada kolom keempat untuk mendapatkan
Contoh ini menunjukkan bahwa selalu merupakan hal yang bijaksana untuk memperhatikan operasi kolom yang tepat yang akan meringkaskan perhitungan tersebut.
Misalkan A dan B adalah matriks-matriks n x n dan k adalah sebarang skalar. Kita karang meninjau hubungan yang mungkin di antara det(A), det(B), dan
karena sebuah faktor bersama dari sebarang baris matriks dapat dipindahkan melalui tanda det, dan karena setiap baris n baris dalam kA mempunyai factor bersama sebesr k, maka kita dapatkan
det(kA) = kn det(A)
Teorema 5. Misalkan A, A’, dan A” adalah matiks n x n yang hanya berbeda dalam garis tunggal, katakanlah baris ke r, dan anggaplah bahwa baris ke r dari A” dapat diperoleh dengan menambahkan entri-entri yang bersesuaian dalam baris ke r dari A dan dalam baris ke r dari A’. Maka
det(A”) = det (A) + det (A’)
Hasil yang serupa berlaku untuk kolom-kolom itu.
|
Contoh
Dengan menghitung determinan, anda dapat memeriksa bahwa
|
Contoh
Tinjaulah matriks-matriks
Kita peroleh det(A) det(B) = (1) (-23) = -23. Sebaliknya dengan perhitungan langsung maka det(AB) = -23, sehingga det(AB) = det(A) det(B).
|
Contoh
Karena baris pertama dan baris ketiga dari
Sebanding, maka det(A) = 0, jadi A tidak dapat dibalik